
Dikutip dari Shine, Minggu (21/11/2010), berikut ini adalah 7 kelainan yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker payudara.
1. Benjolan
1. Benjolan
Gejala kanker payudara yang paling mudah dikenali adalah munculnya benjolan yang tidak normal. Benjolan itu bisa umumnya diraba sendiri, meski kadang-kadang hanya bisa diketahui keberadaannya lewat pemeriksaan mammograph.
Benjolan yang keras dengan bentuk tidak teratur lebih perlu diwaspadai dibandingkan benjolan yang lunak dan bulat. Benjolan lunak biasanya dipicu oleh adanya kista, meski kista juga bisa mengeras jika mengalami pengapuran.
2. Pembengkakan
Meski tidak ada benjolan, payudara yang membengkak atau terasa berat perlu diwaspadai. Kehamilan dan retensi (penumpukan) cairan akibat terlalu banyak konsumsi garam sebenarnya juga bisa menyebabkan payudara membengkak, Namun pembengkakan akibat kanker biasanya tidak simetris antara payudara kiri dan kanan.
3. Iritasi kulit
Gejala kanker juga bisa diamati dari kulit payudara atau puting yang memerah, tebal dan bersisik. Jika tanda-tanda itu muncul meski tidak sedang mengalami infeksi kulit dan tidak memiliki alergi terhadap bahan kimia pada pakaian, sabun dan lotion, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
4. Nyeri di bagian puting
Kista di payudara juga bisa menyebabkan rasa nyeri di bagian puting. Untuk membedakannya dengan kanker payudara, periksakan segera dan mintalah dokter untuk melakukan pemeriksaan USG payudara yang bisa membedakan kista dengan sel kanker.
5. Puting tenggelam (nipple retraction)
Meski jarang, pertumbuhan sel kanker payudara di sekitar areola juga bisa menyebabkan puting tenggelam. Jika gejala ini muncul tiba-tiba dan bertahan hingga beberapa pekan, ada kemungkinan terjadi traksi atau pengencangan kelenjar susu yang terjadi karena terdesak oleh sel tumor.
Benjolan yang keras dengan bentuk tidak teratur lebih perlu diwaspadai dibandingkan benjolan yang lunak dan bulat. Benjolan lunak biasanya dipicu oleh adanya kista, meski kista juga bisa mengeras jika mengalami pengapuran.
2. Pembengkakan
Meski tidak ada benjolan, payudara yang membengkak atau terasa berat perlu diwaspadai. Kehamilan dan retensi (penumpukan) cairan akibat terlalu banyak konsumsi garam sebenarnya juga bisa menyebabkan payudara membengkak, Namun pembengkakan akibat kanker biasanya tidak simetris antara payudara kiri dan kanan.
3. Iritasi kulit
Gejala kanker juga bisa diamati dari kulit payudara atau puting yang memerah, tebal dan bersisik. Jika tanda-tanda itu muncul meski tidak sedang mengalami infeksi kulit dan tidak memiliki alergi terhadap bahan kimia pada pakaian, sabun dan lotion, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
4. Nyeri di bagian puting
Kista di payudara juga bisa menyebabkan rasa nyeri di bagian puting. Untuk membedakannya dengan kanker payudara, periksakan segera dan mintalah dokter untuk melakukan pemeriksaan USG payudara yang bisa membedakan kista dengan sel kanker.
5. Puting tenggelam (nipple retraction)
Meski jarang, pertumbuhan sel kanker payudara di sekitar areola juga bisa menyebabkan puting tenggelam. Jika gejala ini muncul tiba-tiba dan bertahan hingga beberapa pekan, ada kemungkinan terjadi traksi atau pengencangan kelenjar susu yang terjadi karena terdesak oleh sel tumor.
6. Cairan aneh di puting
Selain susu, cairan apapun yang keluar dari puting perlu diwaspadai terutama jika berwarna merah atau coklat. Biasanya dokter akan melakukan ductogram yakni sejenis mammograph untuk memeriksa kelainan kelenjar susu, lalu mengamati cairan yang keluar dengan bawah mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker di dalamnya.
7. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kanker payudara selalu ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah ketiak. Periksakan segera untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, meski kadang-kadang infeksi juga bisa menyebabkan bagian ini membengkak.
Selain susu, cairan apapun yang keluar dari puting perlu diwaspadai terutama jika berwarna merah atau coklat. Biasanya dokter akan melakukan ductogram yakni sejenis mammograph untuk memeriksa kelainan kelenjar susu, lalu mengamati cairan yang keluar dengan bawah mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker di dalamnya.
7. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kanker payudara selalu ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah ketiak. Periksakan segera untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, meski kadang-kadang infeksi juga bisa menyebabkan bagian ini membengkak.
Deteksi dini penyakit kanker payudara secara medis dilakukan dengan :
a. Pemeriksaan Mamografi
Pada tahun 1963 dilakukan uji skrining kanker acak yang pertama kali dengan melakukan mamografi pada kanker payudara. Tetapi sensitivitas mamografi lebih rendah pada jaringan payudara yang lebih padat. Kemudian diikuti dengan beberapa penelitian yang mendukung pendekatan ini. Jelas bahwa skrining dengan mamografi pada wanita berusia 50-69 tahun mengurangi angka kematian kanker payudara sebesar 30%.
b. Skrining Genetik
Penentuan bahwa beberapa kanker payudara diturunkan secara genetik telah menimbulkan pertanyaan mengenai skrining genetik. Saat ini, pemeriksaan BRCA-1 dan -2 mungkin ditawarkan pada wanita muda dengan riwayat kuat akan adanya keluarga dengan kanker payudara dan ovarium yang terjadi pada usia muda.
c. Penempatan kawat dan pembedahan konservatif
Tindakan ini mendeteksi lebih banyak kanker payudara tanpa nodul dengan prognosis baik yang ukurannya < 1 cm (angka harapan hidup 5 tahun 80-90%).
Petunjuk standar pendeteksian dini terhadap kelainan/kanker payudara adalah :
• Wanita sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan.
• Dokter perlu melakukan pemeriksaan payudara oportunistik.
• Mamografi sebaiknya dilakukan setiap 1-3 tahun pada wanita yang sehat.
Dan setiap tahun pada mereka yang pernah menderita kanker payudara, hiperplasia duktus
atipik atau riwayat kanker payudara yang kuat dalam keluarga.
Dari berbagai sumber : Detik Health & artikel kesehatan lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar