Selasa, 15 Maret 2011

TUBERKULOSIS

Setiap tahunnya, di Indonesia seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Micobacterium tuberculosis (TB) telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia. Kasus TB kembali muncul sebagai penyebab kematian utama setelah penyakit jantung dan saluran pernafasan dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.




Definisi
Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam pada pewarnaan sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).

Kuman Tuberkulosis

Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP). Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.


Cara Penularan
Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk Droplet (percikan Dahak) dan dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TB masuk kedalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran linfe,saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh lainnya. 


Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular.

Gejala - gejala Tuberkulosis
1. Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau lebih.
2. Dahak bercampur darah.
3. Batuk darah.
4. Sesak napas dan rasa nyeri dada.
5. Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun
6. Rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan
7. Demam meriang lebih dari sebulan
  
Riwayat terjadinya Tuberkulosis
a. Infeksi Primer
Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah 4 - 6 minggu.
Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif.
Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TB. Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant (tidur). Kadang-kadang daya tahan tubuh tidak mampu mengehentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita Tuberkulosis. Masa inkubasi, yaitu waktu yang diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar 6 bulan.

b. Tuberkulosis Pasca Primer (Post Primary TB)
Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk. Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura.

Komplikasi Pada Penderita Tuberkulosis
Komplikasi berikut ini sering terjadi pada penderita stadium lanjut:
1. Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan 
    kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan napas.
2. Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial.
3. Bronkiectasis dan Fibrosis pada paru.
4. Pneumotoraks spontan: kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru.
5. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dsb
6. Insufisiensi Kardio Pulmoner (Cardio Pulmonary Insufficiency).

Penderita TB paru dengan kerusakan jaringan luas yang telah sembuh (BTA negatif) masih bisa mengalami batuk darah. Keadaan ini seringkali dikelirukan dengan kasus kambuh. Pada kasus seperti ini, pengobatan dengan OAT tidak diperlukan, tapi cukup diberikan pengobatan simptomatis. Bila perdarahan berat, penderita harus dirujuk ke unit spesialistik.

Perjalanan Alamiah TB yang Tidak Diobati
Tanpa pengobatan, setelah lima tahun, 50 % dari penderita TB akan meninggal, 25 % akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi, dan 25 % sebagai kasus Kronik yang tetap menular (WHO 1996).

Pengaruh Infeksi HIV
Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas sistem daya tahan tubuh seluler (Cellular Immunity), sehingga jika terjadi infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah penderita TB akan meningkat, dengan demikian penularan TB di masyarakat akan meningkat pula.

Penemuan pederita Tuberkulosis (TB)
Penemuan Penderita Tuberkulosis Pada Orang Dewasa dilakukan secara Pasif, artinya penjaringan tersangka penderita dilaksanakan pada mereka yang datang berkunjung ke unit pelayanan kesehatan. Penemuan secara pasif tersebut didukung dengan penyuluhan secara aktif, baik oleh petugas kesehatan maupun masyarakat, untuk meningkatkan cakupan penemuan tersangka penderita. Cara ini biasa dikenal dengan sebutan Passive Promotive Case Finding. Selain itu, semua kontak penderita TB paru BTA positif dengan gejala sama, harus diperiksa dahaknya. Seorang petugas kesehatan diharapkan menemukan tersangka penderita sedini mungkin, mengingat tuberkulosis adalah penyakit menular yang dapat mengakibatkan kematian.Semua tersangka penderita harus diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari berturut-turut, yaitu sewaktu-pagi-sewaktu (SPS).

Penemuan Penderita Tuberkulosis Pada Anak merupakan hal yang sulit. Sebagian besar diagnosis tuberkulosis anak didasarkan atas gambaran klinis, gambaran radiologis dan uji tuberkulin.

Diagnosis Tuberkulosis (TB)
Diagnosis Tuberkulosis Pada Orang Dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya :
1. BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis dinyatakan positif apabila sedikitnya 
    dua dari tiga SPS BTA hasilnya positif.
2. Bila hanya 1 spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut yaitu foto 
    rontgen dada atau pemeriksaan spesimen SPS diulang.
3. Jika hasil rontgen mendukung TB, maka penderita didiagnosis sebagai penderita TB 
    BTA positif.
4. Jika hasil rontgen tidak mendukung TB, maka pemeriksaan lain, misalnya biakan.

Bila tiga spesimen dahak negatif, diberikan antibiotik spektrum luas (misalnya kotrimoksasol atau Amoksisilin) selama 1 - 2 minggu. Bila tidak ada perubahan, namun gejala klinis tetap mencurigakan TB, ulangi pemeriksaan dahak SPS :
1. Jika hasil SPS positif, didiagnosis sebagai penderita TB BTA positif.
2. Jika hasil SPS tetap negatif, lakukan pemeriksaan foto rontgen dada, untuk mendukung 
    diagnosis TB.
3. Bila hasil rontgen mendukung TB, diagnosis sebagai penderita TB BTA negatif rontgen 
    positif.
4. Bila hasil rontgen tidak mendukung TB, penderita tersebut bukan TB.

ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU PADA ORANG DEWASA
Di Indonesia, pada saat ini, uji tuberkulin tidak mempunyai arti dalam menentukan diagnosis TB pada orang dewasa, sebab sebagian besar masyarakat sudah terinfeksi dengan Mycobacterium Tuberculosis karena tingginya prevalensi TB. Suatu uji tuberkulin positif hanya menunjukkan bahwa yang bersangkutan pernah terpapar dengan Mycobacterium Tuberculosis . Dilain pihak, hasil uji tuberkulin dapat negatif meskipun orang tersebut menderita tuberkulosis. Misalnya pada penderita HIV / AIDS, malnutrisi berat, TB milier dan Morbili.

Terapi TBC
Karena yang menjadi sumber penyebaran TBC adalah penderita TBC itu sendiri, maka pengontrolan efektif TBC akan mengurangi pasien TBC tersebut. Ada dua cara yang tengah dilakukan untuk mengurangi penderita TBC saat ini, yaitu terapi dan imunisasi
Untuk terapi, WHO merekomendasikan strategi penyembuhan TBC jangka pendek dengan pengawasan langsung atau dikenal dengan istilah DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy). Dalam strategi ini ada tiga tahapan penting, yaitu mendeteksi pasien, melakukan pengobatan, dan melakukan pengawasan langsung.
Deteksi atau diagnosa pasien sangat penting karena pasien yang lepas dari deteksi akan menjadi sumber penyebaran TBC berikutnya. Seseorang yang batuk lebih dari 3 minggu bisa diduga mengidap TBC. Orang ini kemudian harus didiagnosa dan dikonfirmasikan terinfeksi kuman TBC atau tidak. Sampai saat ini, diagnosa yang akurat adalah dengan menggunakan mikroskop. Diagnosa dengan sinar-X kurang spesifik, sedangkan diagnosa secara molekular seperti Polymerase Chain Reaction (PCR) belum bisa diterapkan.
Jika pasien telah diidentifikasi mengidap TBC, dokter akan memberikan obat dengan komposisi dan dosis sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Adapun obat TBC yang biasanya digunakan adalah isoniazid, rifampicin, pyrazinamide, streptomycin, dan ethambutol. Untuk menghindari munculnya bakteri TBC yang resisten, biasanya diberikan obat yang terdiri dari kombinasi 3-4 macam obat ini.
Dokter atau tenaga kesehatan kemudian mengawasi proses peminuman obat serta perkembangan pasien. Ini sangat penting karena ada kecendrungan pasien berhenti minum obat karena gejalanya telah hilang. Setelah minum obat TBC biasanya gejala TBC bisa hilang dalam waktu 2-4 minggu. Walaupun demikian, untuk benar-benar sembuh dari TBC diharuskan untuk mengkonsumsi obat minimal selama 6 bulan. Efek negatif yang muncul jika kita berhenti minum obat adalah munculnya kuman TBC yang resisten terhadap obat. Jika ini terjadi, dan kuman tersebut menyebar, pengendalian TBC akan semakin sulit dilaksanakan.
DOTS adalah strategi yang paling efektif untuk menangani pasien TBC saat ini, dengan tingkat kesembuhan bahkan sampai 95 persen. DOTS diperkenalkan sejak tahun 1991 dan sekitar 10 juta pasien telah menerima perlakuan DOTS ini. Di Indonesia sendiri DOTS diperkenalkan pada tahun 1995 dengan tingkat kesembuhan 87 persen pada tahun 2000.
Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TBC.

Imunisasi
Pengontrolan TBC yang kedua adalah imunisasi. Imunisasi ini akan memberikan kekebalan aktif terhadap penyaki TBC. Vaksin TBC, yang dikenal dengan nama BCG terbuat dari bakteri M tuberculosis strain Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Bakteri ini menyebabkan TBC pada sapi, tapi tidak pada manusia. Vaksin ini dikembangkan pada tahun 1950 dari bakteri M tuberculosis yang hidup (live vaccine), karenanya bisa berkembang biak di dalam tubuh dan diharapkan bisa mengindus antibodi seumur hidup. Selain itu, pemberian dua atau tiga kali tidak berpengaruh. Karena itu, vaksinasi BCG hanya diperlukan sekali seumur hidup. Di Indonesia, diberikan sebelum berumur dua bulan.






Senin, 07 Maret 2011

TERAPI UNTUK PENDERITA ASTHMA

img

Serangan asma bisa terjadi kapan saja dan terkadang membuat anak menjadi cemas. Anak-anak yang memiliki asma cenderung dilanda rasa cemas jika sewaktu-waktu terjadi serangan asma. Kegelisahan ini bisa memicu dan memperburuk keadaan yang seharusnya hanya ringan saja.   
Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) / penyakit immunologi yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru sehingga menyebabkan seseorang mengalami sesak nafas. Hal ini terjadi karena adanya peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas sehingga mengalami sesak nafas

Penyebab
Penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli didunia kesehatan. Namun demikian pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan ( bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/ aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga. Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis.
Angka peningkatan penderita asma juga dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut. 
"Anak boleh punya alergi boleh punya asma, tapi harus tetap sehat," jelas Dr Zakiudin Munasir, SpA (K) dari Divisi Alergi-Imunologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, dalam acara Talkshow The 4th Annual Women's Health Expo 2011 di Gedung Smesco UKM, Jakarta, Sabtu (19/2/2011). 
Alergi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Allon argon, yang artinya reaksi yang berbeda atau menyimpang dari normal terhadap berbagai rangsangan atau zat dari luar tubuh misalnya terhadap makanan, debu dan tungau, hewan, obat-obatan, asap rokok dan sebagainya.  
Dr Zaki menyebutkan tiga hal utama yang harus dilakukan agar anak yang alergi dan menderita asma tetap hidup sehat dan normal, yaitu:
  1. Menghindari pencetus dan memperbaiki lingkungan
  2. Mencari bantuan dokter
  3. Melakukan terapi imunologi
"Selain makanan anak paling sering alergi debu dan udara yang lembab. Tapi dengan membersihkan rumah dan menjauhkan barang-barang yang bisa menjadi alergen, maka hal itu tidak menjadi masalah," lanjut Dr Zaki.

Berikut beberapa cara yang diberikan Dr Zaki agar anak tetap sehat :
  1. Ganti taplak meja, gorden, sarung kursi dan peralatan lainnya dengan bahan yang mudah dibersihkan.
  2. Batasi hiasan rumah sesedikit mungkin atau pilih yang mudah dibersihkan.
  3. Jangan membawa potongan atau rangkaian bunga kedalam rumah, karena serbuk sarinya dapat mencetuskan alergi.
Lantai
  1. Jangan menggunakan karpet, lebih baik gunakan lantai keramik atau lantai kayu.
  2. Jika ingin menggunakan karpet, maka pilih yang berbulu pendek dan sering-seringlah dibersihkan. Tetapi disarankan untuk tidak menggunakan karpet.
Kamar tidur
  1. Gunakan bantal berbahan dakron dan kasur spring bed (bukan kapuk)
  2. Sarung bantal dan seprai berbahan katun yang mudah dicuci
  3. Cuci  sarung bantal, selimut, dan seprai secara teratur menggunakan deterjen dan air hangat
  4. Usahakan dicuci sebersih mungkin tanpa menyisakan deterjen pada bahan tersebut
  5. Usahakan kamar tidur mendapatkan sinar matahari atau kelembaban kurang dari 50, karena tungau debu rumah dan jamur sulit tumbuh di daerah tersebut.
Kamar mandi
  1. Hindari timbulnya jamur dengan membersihkan tirai mandi serutin mungkin
  2. Gunakan ventilasi yang bagus untuk aerasi di ruangan tersebut
  3. Keringkan area yang lembab di ruangan tersebut.
Dapur
  1. Mudah timbul jamur karena suasana lembab
  2. Bersihkan tirai mandi serutin mungkin
  3. Gunakan ventilasi yang bagus untuk aerasi di ruangan tersebut
  4. Keringkan area yang lembab di ruangan tersebut
  5. Lemari es harus sering dibersihkan. 

TERAPI SENI UNTUK PENDERITA ASTHMA

Pusat pengendalian penyakit dan pencegahan (CDC) Amerika Serikat menyebutkan gangguan pernapasan merupakan penyebab utama anak-anak tidak masuk sekolah. Terapi seni bisa membantu mengurangi kecemasan dan kekambuhan asma anak. Peneliti menyarankan terapi seni dapat membuat anak-anak tidak menjadi cemas dengan kondisinya. Terapi ini juga dapat membantu meningkatkan kesehatan emosional anak-anak yang sakit kronis. Dalam terapi seni, anak-anak akan bekerja dengan krayon, cat dan bahan lainnya. Anak-anak ini akan dipandu oleh terapis untuk membantu mengungkapkan perasannya jika sulit berkomunikasi dengan kata-kata. "Ini bukan tentang melukis gambar-gambar yang indah, tapi ini tentang sesuatu untuk membantu orang menggunakan seni dalam mengungkapkan dan melepaskan perasannya," ujar Anya Beebe, seorang terapis dari National Jewish Health di Denver, seperti dikutip dari Reuters, Senin (24/5/2010).
Pada akhir terapi didapatkan, anak yang menerima terapi seni memiliki kecemasan lebih rendah dan kualitas hidup yang lebih tinggi, dan perbaikan ini terus berlangsung pada 6 bulan berikutnya. "Penggunaan terapi seni untuk anak-anak yang memiliki kasus asma berat atau asma kronis jelas terlihat manfaatnya. Anak-anak ini cenderung merasa lebih baik setelah melakukan terapi seni," ungkap Beebe.

TERAPI GARAM UNTUK SEMBUHKAN ASTHMA (HALOTERAPI)


img 
Bagi sistem peredaran pembuluh darah, garam punya sisi negatif karena bisa memicu hipertensi jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun bagi sistem pernapasan, garam bisa menyembuhkan asma melalui haloterapi atau terapi garam. Haloterapi merupakan metode pengobatan alternatif dari Eropa Timur yang dilakukan dengan menggunakan halite atau mineral bebatuan terutama garam NaCl. Mineral tersebut tidak dimakan atau diminum melainkan dihirup bersama udara yang dipompakan. Pasien tinggal duduk di sebuah ruangan yang dilapisi kristal garam, lalu menghirup udara bercampur garam yang dipompakan dengan alat bernama halogenerator. Mirip spa pada umumnya, hanya saja bukan uap aromaterapi yang dihembuskan melainkan garam mineral.

Di daerah asalnya, haloterapi tersedia secara alami di gua-gua dan danau bergaram seperti Laut Mati di perbatasan Yordania, Israel dan Tepi Barat. Setelah dikembangkan dengan sentuhan moderen, terapi ini mulai mendunia dan kini cukup populer di Eropa, Amerika dan Kanada. Para pengelola mengklaim terapi ini manjur mengatasi masalah pernapasan mulai dari asma, alergi hingga radang paru-paru. Belum banyak penelitian yang membuktikan keampuhannya, namun beberapa literatur mengatakan uap garam memang punya efek bagi saluran napas.
"Haloterapi menjamin kualitas udara yang dihirup dengan kadar garam dan kelembaban tertentu, yang bisa membersihkan saluran napas sekaligus kulit dan seluruh permukaan tubuh," ungkap Ron Rofe, pengelola klinik haloterapi Halo Air/Salt Rooms di New York, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/12/2010).


TERAPI PERNAPASAN UNTUK MENGENDALIKAN ASTHMA

Tidak diragukan lagi, teknik pernapasan adalah salah satu cara ampuh mengendalikan asma. Beberapa teknik latihan yoga untuk penderita asma juga memperikan teknik pernapasan dengan porsi paling dominan. Ketika melepaskan napas, lakukan melalui mulut dengan memberi tekanan di bagian belakang tenggorokan seperti saat menghembuskan uap untuk membersihkan kacamata. Kemudian tarik napas melalui hidung, lakukan sedalam-dalamnya hingga mengeluarkan bunyi yang kuat.

Minggu, 06 Februari 2011

PENYAKIT JANTUNG

adalah istilah yang luas digunakan untuk menggambarkan berbagai penyakit yang mempengaruhi jantung dan dalam beberapa kasus pembuluh darah.



Penyebab penyakit jantung bervariasi menurut jenisnya

a.     Penyebab penyakit arterisclerosis
Pada pembuluh darah atherosclerosis terjadi penumpukan plak lemak dalam arteri. Ini adalah penyakit yang mempengaruhi arteri Anda. Pembuluh darah arteri yang membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh. Seiring waktu, bagaimanapun, terlalu banyak tekanan dalam arteri, dapat membuat dinding tebal dan kaku - terkadang membatasi aliran darah ke organ dan jaringan. Proses ini disebut arteriosclerosis atau pengerasan pembuluh darah. Aterosklerosis adalah bentuk paling umum gangguan ini. Aterosklerosis merupakan penyebab paling umum penyakit jantung, dan itu disebabkan oleh diet yang tidak sehat, kurang olahraga, kelebihan berat badan dan merokok. Semua ini merupakan faktor risiko utama untuk mengembangkan atherosclerosis dan, pada gilirannya, penyakit jantung.
b.     Penyebab jantung aritmia
Penyebab umum irama jantung abnormal (aritmia), atau kondisi yang dapat mengakibatkan aritmia meliputi:
* Cacat jantung bawaan
* Penyakit arteri koroner
* Tekanan darah tinggi
* Diabetes
* Merokok
* Berlebihan penggunaan alkohol atau kafein
* Drug abuse
* Stres
* Beberapa over-the-counter obat, resep obat, suplemen makanan dan obat
         herbal
* Penyakit katup jantung
c.     Penyebab cacat jantung/jantung bawaan
Cacat jantung biasanya terjadi ketika bayi masih dalam kandungan. Sekitar sebulan setelah pembuahan, jantung mulai berkembang. Letaknya di titik inilah cacat jantung dapat mulai terbentuk. Para peneliti tidak tahu persis apa yang menyebabkan cacat , tetapi mereka pikir beberapa kondisi medis, obat-obatan dan genetika mungkin menjadi penyebab.
d.     Penyebab kardiomiopati
Penyebab pasti cardiomyopathy, sebuah penebalan atau pembesaran otot jantung, tidak diketahui. Ada tiga jenis kardiomiopati:
* Dilated cardiomyopathy. Ini adalah jenis yang paling umum cardiomyopathy. Dalam gangguan ini, jantung anda memompa bilik utama - ventrikel kiri - menjadi membesar (melebar), dengan kemampuan memompa menjadi kurang kuat, dan darah tidak mengalir dengan mudah melalui hati.
* Hipertrofi kardiomiopati. Jenis ini melibatkan pertumbuhan tidak normal atau penebalan otot jantung, terutama yang mempengaruhi otot jantung. Memompa bilik utama. Sebagai penebalan terjadi, jantung cenderung menjadi kaku, dan mengganggu kemampuan jantung untuk memberikan darah ke tubuh.
* Membatasi cardiomyopathy. Otot jantung pada orang dengan kardiomiopati restriktif menjadi kaku dan kurang elastis, yang berarti jantung tidak dapat berkembang dengan baik. Itu yang paling umum jenis kardiomiopati dan dapat terjadi karena alasan tidak diketahui.
e.     Penyebab infeksi jantung
Jantung infeksi, seperti perikarditis, endokarditis dan miokarditis, disebabkan oleh sebuah iritasi, seperti bakteri, virus atau kimia yang mencapai otot jantung. Penyebab paling umum dari infeksi jantung ini adalah:
* Bakteri. Endokarditis dapat disebabkan oleh sejumlah bakteri memasuki aliran darah. Bakteri dapat memasuki aliran darah melalui kegiatan sehari-hari, seperti makan atau menyikat gigi, terutama jika memiliki kesehatan mulut yang buruk. Miokarditis juga dapat disebabkan oleh bakteri yang bertanggung jawab untuk penyakit Lyme.
* Virus. Infeksi jantung dapat disebabkan oleh virus, termasuk beberapa yang menyebabkan influenza (coxsackievirus B dan adenovirus), ruam yang disebut penyakit kelima (Parvovirus B19 manusia), infeksi gastrointestinal (echovirus), mononukleosis (virus Epstein-Barr) dan campak (rubella). Virus terkait dengan
infeksi menular seksual juga dapat melakukan perjalanan ke otot jantung dan menyebabkan infeksi.
* Parasit. Di antara parasit yang dapat menyebabkan infeksi jantung Trypanosoma cruzi, toxoplasma, dan beberapa yang ditularkan oleh serangga dan dapat menyebabkan kondisi yang disebut Chagas penyakit.
* Obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau beracun. Ini termasuk antibiotik, seperti penisilin dan sulfonamide obat-obatan, serta beberapa bahan terlarang, seperti kokain. Jarum digunakan untuk memberikan obat-obatan atau obat-obatan terlarang juga dapat menularkan virus atau bakteri
yang dapat menyebabkan infeksi jantung.
* Penyakit lainnya. Ini termasuk lupus, kelainan jaringan ikat, peradangan
pembuluh darah (vaskulitis), dan kondisi peradangan langka, seperti Wegener
granulomatosis.
f.        Penyebab penyakit katup jantung
Ada banyak penyebab penyakit katup jantung . Ada empat katup di dalam jantung yang mengalirkan darah dalam arah yang benar. Anda mungkin dilahirkan dengan penyakit katup, atau katup mungkin rusak oleh kondisi-kondisi seperti demam rematik, infeksi (infeksi endokarditis), kelainan jaringan ikat, dan obat-obatan tertentu atau pengobatan radiasi untuk kanker.

GEJALA
Gejala penyakit jantung sebenarnya bervariasi, tergantung pada jenis penyakit
jantung yang dimiliki.

1. Gejala penyakit jantung dalam pembuluh darah (penyakit kardiovaskular)
    Penyakit jantung disebabkan oleh menyempitnya pembuluh darah yang 

    membuat otak bagian lain dari tubuh tidak menerima cukup banyak darah.
    Gejala penyakit  jantung ini adalah
    * Nyeri dada (angina)
    * Sesak napas
    * Mati rasa, kelemahan atau dingin di kaki atau lengan,

Penyakit jantung kardiovaskular mungkin tidak dapat didiagnosis sampai kondisi Anda terkena serangan jantung, atau sakit dada (angina), stroke, gagal jantung atau kematian jantung mendadak. Sangat penting untuk mengamati gejala kardiovaskular dan membicarakan segala keprihatinan dengan dokter Anda. Penyakit kardiovaskular kadang-kadang dapat ditemukan awal dengan kunjungan rutin ke dokter.

2. Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh detak jantung yang tidak normal

    atau disebut Arrhythmia jantung. Mungkin jantung Anda berdetak terlalu cepat, 
    terlalu lambat, atau tidak teratur.
   Arrhythmia jantung memiliki gejala:
    * Berdebar di dada
    * Balap detak jantung (takikardia)
    * Detak jantung yang lambat (Bradycardia)
    * Nyeri dada
    * Sesak napas
    * Pusing
    * Pingsan (sinkop)


3. Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh cacat jantung.
Cacat jantung bawaan  yang serius biasanya terlihat jelas selama beberapa jam pertama, hari, minggu dan bulan ketika bayi lahir. Gejala jantung bawaan dapat mencakup:
* Warna kulit biru (sianosis)
* Pembengkakan di kaki, perut atau daerah sekitar mata
* Sesak napas selama menyusu, yang menyebabkan penurunan berat badan

Cacat jantung bawaan ringan sering tidak terdiagnosis sampai nanti di masa kanak-kanak, atau bahkan dewasa. Tanda dan gejala dari cacat jantung bawaan ringan yang biasanya tidak mengancam jiwa meliputi:
* Mudah sesak napas selama berkegiatan
* Mudah lelah selama latihan atau kegiatan
* Built-Up cairan di jantung atau paru-paru
* Pembengkakan di tangan, pergelangan kaki atau kaki

     4. Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh tebal otot jantung 
         (kardiomiopati). Cardiomyopathy adalah penebalan dan kekakuan otot   
         jantung.  Pada tahap awal cardiomyopathy, Anda mungkin tidak memiliki 
         gejala. Ketika kondisi memburuk gejalanya:
    * Sesak saat sedang bergerak bahkan diam
    * Pembengkakan kaki, pergelangan kaki dan kaki
    * Kembung (distensi) di perut
    * Kelelahan
    * Detak jantung yang terasa cepat atau berdebar-debar
    * Pusing, ringan sampai pingsan

5. Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh infeksi jantung. Ada tiga jenis infeksi jantung: perikarditis, yang berdampak pada jaringan di sekitar jantung (perikardium); miokarditis, yang berdampak pada otot lapisan tengah dinding jantung (miokardium), dan endokarditis, yang mempengaruhi membran yang memisahkan ruang dan katup jantung (endocardium). Setiap infeksi memiliki sedikit perbedaan, yang mempunyai gejala:
* Demam
* Sesak napas
* Kelemahan atau kelelahan
* Pembengkakan di kaki atau perut
* Perubahan pada irama jantung Anda
* Batuk terus-menerus
* Kulit ruam atau bintik biasa

6. Gejala penyakit jantung disebabkan oleh penyakit jantung katup Jantung memiliki empat katup - aorta, mitral, katup pulmonal dan trikuspid - yang membuka dan menutup untuk mengarahkan aliran darah melalui jantung Anda. Katup mungkin akan rusak oleh berbagai kondisi yang menyebabkan penyempitan (stenosis), kebocoran (regurgitasi atau kekurangan) atau salah penutupan (prolaps). Tergantung pada katup yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, gejala penyakit jantung katup umumnya meliputi:
* Kelelahan
* Sesak napas
* Detak jantung tak beraturan
* Pembengkakan kaki atau pergelangan kaki
* Nyeri dada
* Pingsan (sinkop)

Segera ke dokter ketika memiliki gejala seperti berikut
* Nyeri dada
* Sesak napas
* Pingsan

Penyakit jantung lebih mudah diobati ketika terdeteksi lebih awal, berbicaralah dengan dokter Anda tentang segala keluhan yang Anda miliki berkaitan kesehatan jantung Anda. Jika Anda tidak memiliki penyakit jantung, tetapi khawatir tentang berkembangnya penyakit jantung, berbicara dengan dokter Anda mengenai
langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Hal ini dianjurkan terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga penyakit jantung.

Tes dan Pencegahan
Untuk mengetahui apakah anda terserang penyakit jantung ada beberapa test yang bisa dicoba, seperti test ekokardiogram, test kateterisasi jantung atau Computed tomography (CT scan) jantung anda.

Sementara untuk mencegah penyakit jantung selain penyakit jantung bawaan adalah dengan membuat perubahan gaya hidup yang dapat meningkatkan penyakit jantung, seperti:

* Tidak merokok
* Mengendalikan kondisi seperti tekanan darah tinggi, kolesterol  tinggi  dan 
   diabetes
* Tetap aktif secara fisik
* Makan makanan yang sehat
* Menjaga berat badan yang sehat
* Mengurangi dan mengelola stres
* Berlatih kebersihan

Selasa, 25 Januari 2011

KARSINOMA NASOFARING

Tumor Ganas (Karsinoma) Nasofaring 

Karsinoma nasofaring merupakan karsinoma di bidang THT yang paling banyak ditemukan. Sebagian besar penderita datang ke dokter spesialis THT dalam keadaan terlambat atau sudah stadium lanjut. Kasusnya lebih banyak pada pria dibanding wanita, dengan umur rata-rata 30-50 tahun. 

Faktor penyebab

Penyebab karsinoma nasofaring belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa hal yang diduga memengaruhi terjadinya karsinoma, yaitu faktor:
1. Rasial, penyakit ini banyak ditemukan pada suku bangsa Tionghoa.
2. Bahan karsinogenik, misalnya asap rokok.
3. Virus Epstein-Barr, yang diduga berperan sebagai penyebab karsinoma nasofaring
4. Iritasi menahun, misalkan akibat nasofaringitis kronik disertai rangsangan oleh   asap, dan alkohol.
5. Hormonal, adanya estrogen yang tinggi dalam tubuh.


Pembagian Karsinoma Nasofaring
Menurut histopatologi adalah

a.     karsinoma epidermoid yang berdiferensiasi baik dengan jenis berkeratin dan non-keratin
b.     karsinoma epidermoid non-diferensiasi (karsinoma anaplastik) jenis transisional, limfoepitelioma, dan karsinoma adenosistik.
Menurut bentuk dan cara tumbuh terdapat 3 jenis yaitu ulseratif, eksofitik (tumbuh keluar seperti polip) dan endofitik (tumbuh di bawah mukosa, agak sedikit lebih tinggi dari jaringan sekitar) atau yang biasa disebut creeping tumor.
Karsinoma nasofaring dapat ditemukan pada fosa Rosenmulleri, sekitar tuba Eustachius, dinding belakang nasofaring, dan atap nasofaring.

Gejala
Karsinoma nasofaring menimbulkan:

1. Gejala setempat, yaitu gejala hidung berupa pilek dari satu atau kedua lubang hidung yang terus menerus. Lendir dapat bercampur darah atau nanah yang berbau. Epistaksis dapat sedikit atau banyak dan berulang, dapat juga hanya berupa riak campur darah. Obstruksi nasi unilateral atau bilateral terjadi jika tumor tumbuh secara eksofitik. Gejala telinga misalkan kurang pendengaran, tinitus atau otitis media purulenta.
2. Gejala karena tumbuh dan menyebarnya tumor bersifat ekspansif, ke muka tumor tumbuh ke depan mengisi nasofaring dan menutup koane sehingga timbul gejala obstruksi nasi. Ke bawah, tumor mendesak palatum mole sehingga terjadi bombans palatum mole. Bersifat infiltratif, ke atas melalui foramen ovale masuk ke endokranium, mengenai dura dan timbul sefalgia hebat, kemudian akan mengenai N. VI, terjadi diplopia dan strabismus.
Jika mengenai N. V, terjadi neuralgia trigeminal dengan gejala nyeri kepala hebat pada daerah muka, sekitar mata, hidung, rahang atas, rahang bawah, dan lidah. N. III dan N. IV terjadi ptosis dan oftalmoplegia, pada kasus lanjut tumor akan merusak N. IX, X, XI, XII.
Ke samping tumor masuk spasium parafaring, merusak N. IX, X, sehingga terjadi paresis palatum mole, faring, dan faring dengan gejala regurgitasi makananminuman ke kavum nasi, rinolalia aperta, dan suara parau. Jika mengenai N. XII, terjadi deviasi lidah ke samping atau gangguan menelan.
3. Gejala karena metastasis melalui aliran getah bening akan menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjar leher (tumor colli) yang terletak di bawah ujung planum mastoid, di belakang angulus mandibula, medial dari ujung bagian atas M. Sternokleidomastoid, bisa unilateral dan bilateral.
4. Gejala karena metastasis melalui aliran darah meskipun jarang, akan menyebabkan metastasis jauh yaitu ke hati, paru-paru, ginjal, limpa, tulang dan sebagainya.
Berdasarkan gejala-gejala di atas, pada karsinoma nasofaring perlu dikenali adanya gejala dini dan gejala lanjut ;
a. Gejala dini dijumpai saat tumor masih tumbuh dalam batas-batas nasofaring, jadi berupa gejala setempat yang disebabkan oleh tumor primer (gejala hidung dan gejala telinga seperti disebut di atas).

b. Gejala lanjut didapat saat tumor telah tumbuh melewati batas nasofaring, baik berupa metastasis ataupun infiltrasi dari tumor.
Sebagai pedoman, ingat akan adanya tumor ganas nasofaring jika dijumpai TRIAS:

a.     Tumor colli, gejala telinga, gejala hidung
b.     Tumor colli, gejala intrakranial (saraf dan mats), gejala hidung atau telinga
c.     Gejala intrakranial, gejala hidung, gejala telinga.

Diagnosis
Diagnosis karsinoma nasofaring ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang ditemukan, baik gejala dini maupun lanjut. Pemeriksaan rinoskopi anterior dan posterior menunjukkan tumor pada nasofaring. Selanjutnya untuk menentukan jenis tumor perlu dilakukan biopsi dan pemeriksaan patologi. Foto rontgen kepala dan CT-scan jika perlu dibuat untuk melihat metastasis ke intrakranial.

Terapi
1. Radiasi
2. Sitostatika


Prognosis
Pada stadium dini baik, penderita dapat hidup lebih dari 5 tahun, tetapi pada stadium lanjut kurang dari 3 tahun.


Pustaka
Ilmu Penyakit telinga Hidung Tenggorok

Selasa, 18 Januari 2011

DETEKSI 7 KELAINAN PADA PAYUDARA ANDA

Pemeriksaan rutin merupakan langkah tepat untuk          mengantisipasi lebih dini risiko kanker payudara.  Tanda-tanda kanker ini bisa dideteksi sendiri dari kelainan-kelainan yang terdapat di sekitar jaringan payudara.
Dikutip dari Shine, Minggu (21/11/2010), berikut ini adalah 7 kelainan yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker payudara.

1. Benjolan
Gejala kanker payudara yang paling mudah dikenali adalah munculnya benjolan yang tidak normal. Benjolan itu bisa umumnya diraba sendiri, meski kadang-kadang hanya bisa diketahui keberadaannya lewat pemeriksaan mammograph.
Benjolan yang keras dengan bentuk tidak teratur lebih perlu diwaspadai dibandingkan benjolan yang lunak dan bulat. Benjolan lunak biasanya dipicu oleh adanya kista, meski kista juga bisa mengeras jika mengalami pengapuran.

2. Pembengkakan
Meski tidak ada benjolan, payudara yang membengkak atau terasa berat perlu diwaspadai. Kehamilan dan retensi (penumpukan) cairan akibat terlalu banyak konsumsi garam sebenarnya juga bisa menyebabkan payudara membengkak, Namun pembengkakan akibat kanker biasanya tidak simetris antara payudara kiri dan kanan.

3. Iritasi kulit
Gejala kanker juga bisa diamati dari kulit payudara atau puting yang memerah, tebal dan bersisik. Jika tanda-tanda itu muncul meski tidak sedang mengalami infeksi kulit dan tidak memiliki alergi terhadap bahan kimia pada pakaian, sabun dan lotion, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.

4. Nyeri di bagian puting
Kista di payudara juga bisa menyebabkan rasa nyeri di bagian puting. Untuk membedakannya dengan kanker payudara, periksakan segera dan mintalah dokter untuk melakukan pemeriksaan USG payudara yang bisa membedakan kista dengan sel kanker.

5. Puting tenggelam (nipple retraction)
Meski jarang, pertumbuhan sel kanker payudara di sekitar areola juga bisa menyebabkan puting tenggelam. Jika gejala ini muncul tiba-tiba dan bertahan hingga beberapa pekan, ada kemungkinan terjadi traksi atau pengencangan kelenjar susu yang terjadi karena terdesak oleh sel tumor.

6. Cairan aneh di puting
Selain susu, cairan apapun yang keluar dari puting perlu diwaspadai terutama jika berwarna merah atau coklat. Biasanya dokter akan melakukan ductogram yakni sejenis mammograph untuk memeriksa kelainan kelenjar susu, lalu mengamati cairan yang keluar dengan bawah mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker di dalamnya.

7. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kanker payudara selalu ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah ketiak. Periksakan segera untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, meski kadang-kadang infeksi juga bisa menyebabkan bagian ini membengkak.
  
Deteksi dini penyakit kanker payudara secara medis dilakukan dengan :

a. Pemeriksaan Mamografi 
Pada tahun 1963 dilakukan uji skrining kanker acak yang pertama kali dengan melakukan mamografi pada kanker payudara. Tetapi sensitivitas mamografi lebih rendah pada jaringan payudara yang lebih padat. Kemudian diikuti dengan beberapa penelitian yang mendukung pendekatan ini. Jelas bahwa skrining dengan mamografi pada wanita berusia 50-69 tahun mengurangi angka kematian kanker payudara sebesar 30%. 




b. Skrining Genetik 
Penentuan bahwa beberapa kanker payudara diturunkan secara genetik telah menimbulkan pertanyaan mengenai skrining genetik. Saat ini, pemeriksaan BRCA-1 dan -2 mungkin ditawarkan pada wanita muda dengan riwayat kuat akan adanya keluarga dengan kanker payudara dan ovarium yang terjadi pada usia muda.

c. Penempatan kawat dan pembedahan konservatif
Tindakan ini mendeteksi lebih banyak kanker payudara tanpa nodul dengan prognosis baik yang ukurannya < 1 cm (angka harapan hidup 5 tahun 80-90%).

Petunjuk standar pendeteksian dini terhadap kelainan/kanker payudara adalah :
• Wanita sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan.
• Dokter perlu melakukan pemeriksaan payudara oportunistik.
• Mamografi sebaiknya dilakukan setiap 1-3 tahun pada wanita yang sehat. 

  Dan setiap tahun pada mereka yang pernah menderita kanker payudara, hiperplasia duktus
  atipik atau riwayat kanker payudara yang kuat dalam keluarga.

Dari berbagai sumber : Detik Health & artikel kesehatan lainnya

Selasa, 04 Januari 2011

SEHAT DENGAN BERSEPEDA


Sehat dengan bersepeda

“Kegiatan bersepeda akan membawa manfaat kesehatan kalau dilakukan secara terukur, teratur, terprogram, dan berkesinambungan,” kata dr. Michael Triangto, Sp.KO, staf pengajar kedokteran olahraga FKUI, Jakarta.
Aktivitas bersepeda bisa menjadi sport therapy, olahraga yang menyehatkan. Dengan bersepeda yang benar, fungsi pernapasan akan semakin baik, kekuatan otot juga meningkat, denyut nadi dan tekanan darah juga bisa terjaga di angka normal. Itu sebabnya bersepeda juga bisa dijadikan sebagai salah satu terapi untuk menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi. Tapi, sekali lagi, agar tujuan kesehatan tercapai, kegiatan bersepeda harus terukur, teratur, terprogram, dan berkesinambungan.

Ukur denyut nadi    
Dalam hal bersepeda, ada empat parameter yang bisa dijadikan ukuran, yaitu tekanan darah, denyut nadi, fungsi pernapasan, dan kekuatan otot. Kita ambil salah satu parameter yang gampang kita ukur secara mandiri: denyut nadi.

Denyut jantung maksimum per menit besarnya adalah 220 dikurangi usia (dalam tahun). Kita sebut ini sebagai batas 100%. Sebagai contoh, jika usia kita 30 tahun, berarti denyut jantung maksimum kita adalah 220 – 30 = 190 denyut per menit

Jika tujuan kita adalah untuk kesehatan, Michael menyarankan kita bermain di kisaran angka 60 – 80% dari batas maksimum. Artinya, denyut nadi harus dipertahankan di angka 114 –152 denyut per menit. Jika denyut nadi di bawah angka itu, manfaat yang kita dapat dari kegiatan bersepeda tidak optimal. Jika di atas rentang angka itu, berarti kita membebani tubuh kita dengan aktivitas yang berlebihan.
Rentang ini untuk rata-rata orang sehat. Kalau pesepeda menderita penyakit, misalnya hipertensi, tinggi kolesterol, atau jantung koroner, Michael menyarankan rentang angkanya diturunkan menjadi 50 – 70% dari batas maksimum. Artinya, denyut nadi saat bersepeda harus dipertahankan di kisaran 95 – 133 per menit.

Bisa diukur manual
Caranya, tempelkan dua jari (jari tengah dan telunjuk) di ujung leher di bawah rahang kiri atau kanan. Di situ kita bisa merasakan denyut nadi secara jelas. Hitung jumlah denyutan selama 10 detik. Lalu kalikan hasilnya dengan 6. Misalnya, nadi berdenyut 20 kali tiap sepuluh detik, berarti denyut nadi kita 120 kali per menit. 

Cukup 30 menit
Selain terukur, bersepeda juga harus terprogram supaya kita bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal. Michael menyarankan 30 menit sebagai dosis sekali bersepeda. Terlalu sebentar membuat manfaat yang kita dapat kurang optimal. Terlalu lama juga menyebabkan tubuh menerima beban berlebihan. Apakah harus setiap hari? Menurut Michael, kita tidak perlu bersepeda setiap hari. Cukup 3 – 5 kali dalam seminggu. Tubuh perlu istirahat untuk proses rekoveri, itu sebabnya olahraga bersepeda tidak disarankan setiap hari. Jika kita bersepeda dengan “dosis” yang tepat, kita tak perlu khawatir dengan risiko-risiko buruk yang mungkin timbul dari olahraga ini. Termasuk kemungkinan menyebabkan mandul dan impotensi. Ini termasuk salah satu topik yang cukup sering ditanyakan klien (pasien) kepada Michael. Asalkan kita bersepeda dengan dosis sekitar 60 – 80% dari batas maksimum, dengan durasi sekitar 30 menit, 3 -5 kali seminggu, Michael menjamin, kita tak perlu khawatir dengan timbulnya masalah gangguan reproduksi. Agar memberikan manfaat kesehatan, olahraga harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan. Jangan hanya bersepeda karena mengikuti tren, lalu berhenti ketika tren telah usai. 
Kuncinya: terukur, teratur, terprogram, dan berkesinambungan. (M. Sholekhudin)